Saldo,defenisi yang umum digunakan pada neraca keuangan. Sederhananya bila kita menabung pada bank akan ada kolom debet dan kolom kredit dan saldo adalah kredit dikurangi debet, itulah jumlah tabungan kita.
Saldo dapat diekivalenkan pada kehidupan kita sehari hari, baik untuk sosialisasi maupun kita berkarier sesuai profesi kita.
Dengan kita menanamkan sifat-sifat yang baik (layak) yang mengikuti norma-norma serta nilai - nilai yang baik pada masyarakat , analog dengan memperbesar kolom kredit kita.
Sebaliknya apabila kita berlawanan arah akan memperbesar kolom debet. Hanya berbeda dengan tabungan kita di bank harus selalu positif,kecuali kalau ambil kredit ke bank tentunya.
Sedangkan saldo dalam kehidupan sehari hari bisa bernilai negatif dan ini tidak bisa terukur secara jelas/kwantitatif, tetapi bisa menjadi acuan yang berkorelasi dengan hasil yang kita harapkan ketika kita mengevaluasi kinerja kita secara kualitatif.
Kehidupan, persis seperti kita menabung hanya karena pembukuannya tidak bisa tertulis kadang-kadang kita bingung kenapa tidak bisa berjalan semestinya sesuai yang kita harapkan, ternyata saldo kita sudah negatif. Kalau dianalogkan dengan meminjam uang dari bank artinya perlu kepercayaan dari bank, padahal saldo sudah negatif kepercayaan mungkin sudah tidak ada. Sehingga perlu kemurahan dari orang tersebut memberikan pinjaman kepercayaan.
Pada tabungan pada bank kita berharap kredit kita banyak dengan menabung dan debet yang sesuai keperluan kita bila tidak ingin saldonya terus berkurang, hanya pada tabungan lebih sederhana karena bila saldonya sudah tidak ada tidak bisa di debet. Celakanya pada kehidupan sehari hari kita harus berhati hati kita tidak mudah untuk mengetahui kapan saldo kita negatif dan walaupun saldo sudah negatif kita dapat memperbesar saldo itu, dengan melakukan hal-hal yang dapat memperbesar saldo negatif tanpa ada yang memberitahu saldo kita sudah negatif.
Untuk itu tentunya diperlukan usaha usaha agar kredit kita bertambah ,untuk sederhananya dikarenakan tidak ada manusia yang sempurna dan selalu mawas diri kita harus memiliki prinsip nilai-nilai yang baik. Nilai -nilai yang baik tidak terlalu rumit cukup yang sederhana misalnya tanggung jawab,komitmen, kerjasama tim, tidak mau merugikan orang lain (win-win solution),loyalitas, melayani, memberi maka kau akan diberi, siapa menabur siapa menuai, terus belajar dan tidak malu bertanya dan sebagainya yang menjadikan kita lebih baik.
Yang tentunya dapat menjadikan image kita menjadi lebih baik terutama pada komunitas kita berada saat ini. Banyak orang mencari cari "konsumen"/orang yang bisa menghargai dirinya yang pantas tetapi mengabaikan"konsumen"/orang-orang pada komunitas yang ada.
Lebih baik memperbaiki hubungan dengan komunitas yang sudah ada terlebih dahulu daripada mencari cari yang baru yang tidak pasti dan harus memulai membangun hubungan dari dasar kembali, tentunya sah sah saja mencari yang baru.Semuanya berpulang pada kejujuran pada diri sendiri serta kemampuan menganalisa persoalan yang dihadapi.
Komunitas yang ada sebagai"konsumen" dapat merupakan iklan (word of mouth) bagi komunitas yang lain, oleh karena itu hubungan dengan komunitas yang ada harus terjalin baik.
Bila sesuatu tidak berjalan semestinya yang kita harap, perlu evaluasi saldo kita jangan jangan saldonya sudah negatif dan apabila saldonya masih positif jangan mengikuti ego kita sehingga saldo nya menurun, yah seperti tabungan di debet terus untuk yang tidak seharusnya kita perlukan.
Untuk memperbesar kredit tentunya harus menabung dari hal-hal sederhana tidak perlu menunggu hal-hal istimewa(hal hal istimewa biasanya jarang terjadi/menang undian?:-)))) sehingga kolom kredit membesar. Jika jumlahnya sudah cukup besar dan waktu menabungnya relatif panjang tentunya bunganyapun terasa untuk dinikmati.
Persis seperti menabung uang, bukan mencari jumlah besar dulu paling tidak bila ada "musibah" tidak pusing tujuh keliling.:-))))
Dengan membiasakan menabung hal-hal baik dalam berperilaku, kita sudah menyadari bahwa kita tidak sempurna. Ini untuk menjaga terutama bila ada kesalahan yang kita lakukan baik sadar (tentunya kalau bisa tidak) maupun tidak sadar (sering mungkin kita lakukan) tidak mengurangi terlalu banyak saldo nilai nilai baik yang kita tanamkan dan penilaiannya sudah tentu oleh dirasakan oleh orang-orang sekeliling kita.
Paling sederhananya untuk mengukur saldo kehidupan dalam kehidupan sehari hari misalnya kita sering mendengar: "Ah masa sih dia begitu? kamu salah ngerti mungkin". dan akan banyak argumentasi dan evaluasi dari yang sedang terlibat dalam pembicaraan tersebut. Dan umumnya dengan melihat kesehariannya(menabung/saldo positif) bisa juga salah ngerti dan bila itu benar biasanya ada maafnya.
Tetapi bila saldonya negatif dan dalam kesehariannya mendebet: "Ah dia sih biasa begitu,kaga aneh lagi" dan pembicaraan habis.
Yang perlu ditekankan disini jangan sampai saldo negatif karena sangat sukar untuk orang bisa menghapus image yang sudah terbentuk dan mengharapkan orang memberi "pinjaman" kepercayaan.
Dan yang tidak boleh dilupakan penilaian dilakukan oleh orang lain seperti "hukum pasar " biarlah pasar yang menentukan bukan diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar