Untuk menjadi lebih baik, kita dapat menempuhnya dengan memperbaiki apa yang sudah ada dan mempertahanan apa yang sudah baik. Tetapi untuk membuat "lompatan" (breakthrough) yang lebih baik apabila cara -cara lama atau cara berpikir atau sikap yang lama yang biasa dilakukan, apapun yang termasuk yang lama terkadang harus ditinggalkan sama sekali.
Cara berpikir hirarkhi yang vertikal biasanya menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari perbaikkan perbaikkan sesuatu dari yang sudah ada. Ini yang umumnya terjadi dan biasa kita lakukan sehingga kadang terjebak oleh cara berpikir seperti ini dan kebiasaan -kebiasaan lama yang sudah menjadi rutinitas. Misalnya terjebak oleh latar belakang pendidikan atau pengalaman sehingga tidak mau mencoba sesuatu yang berbeda (langsung menolak) walaupun disana terlihat peluang yang lebih baik untuk dicoba dan bisa belajar untuk memulainya.
Mengikuti metode lama yang biasa dilakukan tidak pernah mencoba alternatif diluar kebiasaan lama ( ah biasanya juga begitu :-)))).
Menangkap informasi yang dikehendaki yang didasarkankan latar belakang atau kondisi saat ini, diluar itu tidak pernah tertangkap atau diminati, apalagi sekedar ingin tahu. (ah itu khan diluar bidang saya :-))
Padahal dengan mengetahui latar belakang prinsip -prinsip dasar bidang orang lain memudahkan kita menyesuaikan bidang yang kita geluti agar sesuai dengan sasaran utama bersama yang hendak dicapai terutama dalam hal negosiasi.(win-win solution)
Untuk membuat sesuatu yang berbeda bisa digunakan cara berpikir lateral dengan sementara melupakan cara berpikir vertikal yang biasa dilakukan dan dibantu dengan metode Brainstorming, yang mana mengumpulkan informasi-informasi atau ide-ide yang mungkin sama sekali baru tanpa bereaksi untuk mengomentari ide-ide tersebut dan mengevaluasi ide pemikiran baru tersebut sehingga memungkinkan terpecahkannya suatu masalah atau lahirnya inovasi.
Tentu saja hal ini tidak mudah dan brainstorming biasa dilakukan pada Sistim Menejemen Mutu atau pada Gugus Kendali Mutu yang terbentuk dari beberapa orang dengan seorang fasilitator dan beberapa Gugus gugus kendali mutu pada perusahaan yang mengikuti sistim menejemen mutu.
Persoalannya biasanya kita tetap menutup hati terhadap perubahaan dan tetap bertahan dengan sesuatu yang lama. (resistante to change) sehingga perlu dibiasakan dan menjadi budaya cara tidak sadar bagi kita, paling tidak untuk mengevaluasinya dulu dan tidak langsung menutup hati untuk sesuatu yang baru.
Sesuatu yang lama mungkin memberikan rasa aman secara pisikologis dan mungkin sudah terbukti bisa jalan dan mengurangi resiko dari pada mencoba yang baru. Sehingga perubahan untuk menjadi lebih baik biasanya terpikirkan setelah timbul masalah dan kita mudah menerimanya usulan perbaikkan, lebih bersifat reaktif dari pada proaktif.
Untuk membuat lompatan perbaikkan memang hanya dilakukan oleh orang orang yang benar - benar menginginkannya dan bersedia membayar untuk semua itu.
Untuk awal langkah memang diperlukan daya juang untuk bertahan (survival) dengan melakukan sesuatu yang baru termasuk konsep berpikir lateral, dengan terjadi terbiasa jatuh bangun (yang pasti terjadi termasuk walaupun kita pasif, siklus itu pasti terjadi) akhirnya menjadi terbiasa dan bergerak dibawah sadar kita karena sudah tertanam sehingga menjadi pola aktivitas sehari- hari.
Orang - orang terdahulu yang telah mencapai keberhasilan itupun awalnya menghadapi kegalauan seperti yang mungkin kita alami, dan mungkin ada sebagian yang trauma untuk melakukannya kembali.
Jadi sama apabila kita menghadapi kegalauan dan tidak pernah memulai dengan alasan-alasan yang sama dilakukan oleh orang-orang terdahulu yang tidak pernah memulai, itu memang yang hal yang lumrah.
Yah hidup memang pilihan, dan keberhasilan memang untuk yang benar-benar menginginkannya dan membayar semua untuk itu (termasuk down paymentnya mungkin :-))))
Tidak perlu memaksakan ikuti kata hati yang terbaik untuk kita dan tidak dipermaikkan oleh pikiran, apabila memang tidak cocok untuk kita dan lupakan saja apabila terlalu mahal harga yang harus kita bayar.
Apabila kata hati mengatakan ya kita coba?..............:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar