Komunikasi, kata sehari hari yang sering kita dengar dan tanpa disadari kita banyak menerima sesuatu yang dikomunikasikan dari lingkungan sekitar kita. Baik yang jelas-jelas seperti komunikasi lisan yang kita lakukan atau dengan korespondensi dalam bentuk tulisan, maupun dalam bentuk iklan-iklan.
Dalam bentuk tidak langsung seperti bahasa tubuh ataupun isyarat-isyarat yang harus disimak dari komunikasi lisan atau tertulis, apa maksud sebenarnya yang hendak dikomunikasikan.
Banyak masalah yang timbul dikarenakan komunikasi yang tidak berjalan atau komunikasi yang buruk. Terutama untuk budaya orang timur yang lebih toleransi, sehingga tidak secara langsung menyatakan apa yang dimaksud.Baik itu rasa sungkan menyinggung perasaan orang lain ataupun sungkan menyatakan keinginan dirinya secara langsung. Oleh karena itu komunikasi merupakan seni bukan sesuatu yang eksak.
Suatu komunikasi dianggap berhasil jika apa yang dikomunikasikan dapat tercapai sesuai sasaran yang hendak dicapai dari orang orang yang berkomunikasi tersebut. Seni Komunikasi terutama diperlukan oleh orang-orang yang dalam kesehariannya menjalankan tugas harus bertemu dengan orang banyak, tentunya diperlukan juga untuk semua orang karena kita semua mencitrakan siapa diri kita setiap kita berkomunikasi.
Pertama tama tentunya cara kita berkomunikasi, hingga mengesankan menyenangkan dalam berkomunikasi dengan teman yang diajak berkomunikasi. Sopan dan ramah tentunya tidak berlebih sehingga kesannya malah tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Terutama diperlukan pada awal-awal komunikasi dan orang baru kita kenal, biasanya terasa kaku dikarenakan masing-masing menjaga agar hubungan pembuka baik sehingga komunikasi berikutnya menjadi lebih baik. (Tahap Pembuka)
Tahap kedua,menggali karakter teman komunikasi atau latar belakang secara umum sehingga kita bisa menyesuaikan cara cara komunikasi sehingga komunikasi menjadi cair dan akrab sudah tentun bisa melihat dan menempatkan posisi kita terhadap teman komunikasi dengan benar.(Tahap Adaptasi)
Tahap ketiga, mulai masuk kedalam inti dari komunikasi yaitu saling menyampaikan maksud maksud yang dikehendaki agar dicapai suatu kesepakatan dari maksud komunikasi yang dilakukan. (Tahap negosiasi).
Tahap ketiga ini yang paling membutuhkan kesabaran serta pemahaman tentang jalan pikiran serta maksud yang dikehendaki oleh teman komunikasi serta kemampuan untuk menyampaikan maksud maksud yang hendak kita komunikasikan secara sistematis dan jelas kalau perlu dan bisa disederhanakan sesuai dengan kebutuhannya. Dan terkadang perlu mengulang apa yang sudah dikomunikasikan untuk menegaskan dan memastikan bahwa apa yang dimaksud atau disepakati benar sesuai dengan yang dikehendaki.(Jangan sampai terjadi terlalu percaya diri yang salah) Kadang diperlukan alternatif-alternatif (kreatifitas) agar tidak diketemukan kebuntuan.
Tahap keempat, untuk mengakhiri dan menutup kesepakatan diperlukan waktu yang tepat sehingga tidak ada unsur tergesa gesa dan memaksakan kehendak kita, terutama untuk memastikan telah terjadi kesepakatan pada tahap ketiga.
Kadang diperlukan persetujuan kesepakatan dengan mengalihkan ke hal lain untuk dilakukan sebagai bukti kesepakatan yang maksudnya sebenarnya sama dengan yang kita maksud. (Tahap Penutupan)
Keempat tahapan tersebut tentu hanya garis besar saja dan urut-urutannya tentu kadang tidak terasa waktu kita memasukinya, untuk detail teknisnya tentu lebih rumit (terutama untuk periklanan) dan perlu gabungan disiplin ilmu terutama pisikologi dan disiplin ilmu yang hendak dikomunikasikan, sudah tentu ilmu komunikasi.
Yang ditekankan dalam tulisan ini bahwa komunikasi sangat diperlukan dan bukan merupakan hal yang mudah, sehingga tidak timbul masalah yang sebenarnya tidak perlu terjadi apabila ada komunikasi yang baik dan terutama diperlukan apabila kita ingin menyampaikan sesuatu.
Dalam kehidupan praktis sehari hari dalam pergaulan hal yang rumit dan tidak mudah ini menjadi sederhana, jika ada ketulusan hati,rendah hati,serta cinta kasih pada kita. Pancarkan sifat tersebut akan menuntun kita untuk melakukan apa yang terbaik apa yang kita bisa lakukan dan itu akan terasa oleh lawan bicara kita baik disadari maupun tidak disadari.
Tentu saja dalam komunikasi diperlukan niat baik dari masing-masing pihak yang terlibat dalam komunikasi sehingga komunikasi bisa berjalan baik dan tetap langgeng.
Apabila sifat baik itu telah kita lakukan dan mendapat perlakuan yang tidak bersahabat oleh teman komunikasi kita, tentu saja kadang diperlukan mengalah karena dimungkinkan teman komunikasi kita sedang tidak stabil emosinya daripada sama sama ngotot sehingga untuk komunikasi berikutnya sangat susah untuk memperbaiki hubungan baik yang sudah dibina.
Dan tentunya kadang diperlukan tidak mengalah malah kadang tidak sopan, agar komunikasi bisa ditempatkan pada semestinya saling mengormati.
Yah itulah seni, tidak ada yang pasti.:-) Yang pasti ada standar umum yang berlaku dimasyarakat ataupun norma-norma sebagai acuan. Sehingga seni itu bisa disebut indah. :-))))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar