Sabtu, 14 Februari 2009

Tuhan Tahu yang Kita Mau


Apakah Doa kita dikabulkan apabila kita berdoa? Tentunya ada sebagian doa yang kita minta diberikan sesuai dengan permintaan kita. Dan tentunya juga ada yang tidak dikabulkan karena Ia lebih tahu yang terbaik buat umat,bila doa tersebut dikabulkan.
Terutama apabila tidak mendidik( diibaratkan seperti:Lebih baik memberikan kailnya dari pada memberikan ikan setiap hari" ,istilahnya Stephen Covey). Covey ajah tahu masa Tuhan kaga tahu.he he he
Daripada kerjanya hanya berdoa untuk minta ini minta itu setiap hari,khan lebih baik diberi kail saja, kaga merepotkan dan lebih puas bila berhasil.Mungkin lho? Kalau kata kawan -kawan yang hobby mancing sih gitu. Wong,beli ikan lebih praktis.Malah pergi mancing susah-susah.Katanya sih waktu ikan gigit kailnya dan perjuangan narik kailnya yang mantap. Atau susahnya yang mantap yah? Tanya ajah sendiri sama para pemancing pastinya.

Yang jadi permasalahan mungkin sering Doa kita terkabulkan ketika Ia memberikan kail tersebut, tetapi kita tidak mengetahuinya atau tidak mempergunakannya, mungkin diantaranya karena banyak faktor didiri kita seperti ingin instan(maklum mungkin jaman instan,he he he)
Tidak ada keberanian mencoba alias takut gagal(walaupun kita sering berdoa karena takut di tinggal olehNya?), kaga mau susah atau pusing (emang sih kaga enak, mending orang lain ajah yang pusing. Obat yang baik umumnya terasa pahit bukan?Mau sembuh orang lain yang makan obat??).
Kurang kerja keras atau menggunakan otak kita (mungkin takut usang, maklum onderdilnya kg bisa diganti?)
Tetap kerasan di zone aman walaupun belum tentu "aman" nantinya(toh akhirnya yang dicari "keamanan", baik berupa keamanan finansial atau kerukunan rumah tangga",kalau begini harusnya sudah bersyukur yah? he he he), Tidak ingin berbagi kasih apalagi berderma, wong belum merasa puas lagian ngapain repot repot itu urusan orang lain,kaya juga belum? .(Tetapi ingin orang berwajah ceria waktu kita berbagi kesusahan dengannya.curhat kita harus didengar,orang lain curhat kita bilang wah lagi repot dan kaga usah merepotkan masing-masing orang punya masalah.Gitu yah pasnya? atau bagaimana? he he he)
Mau berhasil tanpa melihat peluang yang ada (apalagi cari peluang, waduh pusing apalagi menjalankan peluangnya ,bisa stress .ha ha ha ......)


Ini ada beberapa sekedar kata-kata,yang boleh direnungkanuntuk mengetahui bahwa Tuhan tidak pernah tidur dan tahu yang kita Mau.


I Asked God

I asked for Strength.
And God gave me difficulties to make me Strong

I Asked for Wisdom.
And God Gave me problem to solve

I Asked for Prosperity.
And God gave me my body and my brain with which to work

I Asked for Courage.
And God gave me dangers to overcome

I Asked God for Love.
And God gave me trouble people to help

I asked God for Favors.
And God gave me opportunities

I received nothing I wanted but instead,
I received everything I needed

(Sumber: Anonim)


Tentunya kita harus bisa menerima dan bersyukur dengan anugrah yang diberikan dan berani mencoba potensi yang ada didiri.
Baik yang sudah ada maupun jawaban atas doa kita.



God grant me the serenity to accept the things.

I cannot change

The courage to change the things I can,

And the wisdom to know the difference.
(sumber: Anonim)



Kalimat, "the wisdom to know the difference" ini yang agak sulit dipahami terutama dalam prakteknya sehari hari.
Karena secara tidak langsung menunjukan kepada diri kita sendiri untuk mengenal diri kita sendiri baik potensi maupun pemahaman diri tentang lingkungan sekitar kita dan akan lebih baik jika mampu memperkirakan keadaan mendatang bila memungkinkan.
Pertanyaan yg paling mudah,kita bertanya pada diri kita sendiri:
"Maunya apa sih, diri ini?". Yang dikembangkan lebih lanjut dengan melihat potensi dan peluang yang ada. Kalau diri ini bingung menjawab,tentunya kita harus mengenal dan lebih sering berdialog dengan diri kita, sehingga bisa berkata: Ku tahu yang ku mau".

Kalau Tuhan sih tahu pasti tahu yang kita mau.

Diri ini yang kadang tidak kita kenal baik,

Sehingga kadang perlu bertanya kepada diri kita sendiri

"Maunya apa sih?"
Tentunya pertanyaan itu diperlukan untuk saya bertanya pada diri saya sendiri dan jangan sampai ada jawaban : "Ah banyak maunya" ha,ha ....ha, hahaha.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar