Baru baru ini saya dapat forward email dari seorang kawan yang
tinggal di Batam dalam bentuk slide Powerpoint. (Thx yah, Mas Ari Majayana)
Dimana pesan yang disampaikan mengenai uang, tepatnya:
About Money
With Money You Can Buy a House but not Home.
With Money You Can A Clock but not Time.
With Money You Can buy a Bed but not Sleep.
With Money You Can buy a Book but not Knowledge
With Money You Can see a Doctor but not Health
With Money You Can buy a Position but not Respect
With Money You Can buy Blood but not Life
With Money You can buy Sex but not Love (Chinese Proverb)
Pernyataan ini cukup sederhana tapi mendalam sehingga cukup untuk kita renungkan sendiri untuk diri kita masing-masing.
Dalam slide tersebut di klaim pepatah dari negeri cina ini sudah mengelilingi dunia 8 kali, dan diminta diteruskan kepada orang-orang yang mengharapkan keberuntungan karena peribahasa ini lebih berguna daripada kita mengirimkan sejumlah uang.
Hanya dalam slide itu pula diceritakan bahwa orang yang meneruskan email tersebut akan memperoleh keberuntungan(menang lotere) dan yang tidak meneruskan akan kena di PHK dari pekerjaannya sebagai contohnya sehingga tidak mendapatkan penghasilan alias gajian/uang masuk.
Inilah yang dibilang kurang tepat,secara tidak langsung mengajarkan kita mengartikan makna uang berbalikan dengan pesan inti mengenai uang.(tidak sesuai pesan peribahasa diatas.)
Seolah olah kita meneruskan email tersebut atas dasar akan mendapatkan uang dan tidak kehilangan pemasukkan yang ada, bukan berdasarkan cinta kasih atau memang hakikinya sebagai manusia seharusnya saling tolong menolong tapi berdasarkan uang mungkin dapat ditambahkan pesan diatas dengan:
With Money You can buy Friend but not Friendship
Sehingga sebagian besar tidak merenungkan isi pesan hanya takut akibatnya atau ingin keberuntungannya saja.
Dan pesan berantai yang sejenis dengan isi yang berbeda tapi dengan hukuman dan imbalan yang akan terjadi sering kita terima.
Atau mungkin si pembuat pesan berantai tahu bahwa kebanyakan dari kita jika diberikan janji Imbalan (Reward) yang jelas atau Hukuman (Punishment) yang digambarkan dengan contoh seperti itu tidak akan membantu menyebarkan pesan yang memang isinya hampir semua baik untuk kita renungkan.
Kalau kita sejenak mengacu sistim menejemen pentingnya sistim Reward and Punishment yang jelas selalu ditekankan karena sangat sukar mengharapkan orang akan bekerja dengan kesadaran yang tinggi melalui motivasi diri sendiri tidak terpengaruh oleh duniawi . Sukar karena memang butuh uang mungkin juga butuh pengakuan, terpengaruh lingkungannya berada atau alasan lainnya; karena kita memang manusia biasa.
Menurut Bpk.Jansen dalam Etos Kerjanya mengatakan kalau Kerja adalah Ibadah, Amanah dan .... (Saya lupa lainya,he he he lupa juga sifat manusia. Lihat saja di http://www.institutmahardika.com/profil/profil-ti05.php)
Bapak Jansen dengan cerdik mengkaitan Etos Kerja dengan pesan Agamais yang secara tidak langsung menurut saya menyampaikan pesan Reward and Punishment untuk kita semua mempertanggung jawabkan etos kerja kita terhadap Sang Ilahi.
Reward and Punishment untuk Agama cukup jelas dengan adanya "Surga dan Neraka" atau adanya "Hukum Karma"pada agama lainnya .Memang Dia MahaTahu.
Saya teringat akan lagu dari Chrisye Alm. apa dari Bimbo, yang pesannya bila Surga dan Neraka tidak ada, apakah kita tetap menyembah di hadiratNya.
Jadi saya tidak tahu apakah si pembuat pesan berantai memang kurang tepat. (pesan pembuka mengenai uang dikaitkan pesan Penutup mengenai uang.).
Atau memang mengetahui tidak tepat hanya tetap dilakukan agar pesan inti tetap dapat tersebar dan memberikan manfaat bagi orang banyak
Mengacu pada kehidupan sehari hari mungkin kita banyak menyampaikan pesan/ atau aktivitas yang menurut orang lain kurang tepat atau mendengar penyampaian orang atau aktivitas orang tersebut kurang tepat bagi Kita .
Selama pesan tersebut didasari oleh niat yang baik dan dan sipenerima pesan memiliki pikiran yang jernih serta niat yang baik dapat dikatakan:
Kurang Tepat Tidak Masalah
Selama niatnya Baik.
Tepat jadi Masalah
Bila niatnya Tidak Baik
Pesan tentang makna uang yang paling tepat menurut hemat saya ada pada mata uang Amerika alias Dollar,mungkin sebagian dari kita kurang memperhatikan. Sederhana tapi mengena karena bila menyangkut uang sering kita lupa akan yang memberikan kehidupan bagi kita dan menjadikan uang sebagai......
Pesan pada mata uang tersebut mungkin hanya mengingatkan seperti pesan yang akan disampaikan oleh email berantai, tentunya tulisan ini untuk menjadi bahan renungan bersama.
Bagaimana kita bersikap,terhadap suatu pesan atau himbauan tentunya kembali pada Kita.
Apakah itu memberi arti pada kita sehingga memberi manfaat bagi kita dan memberi manfaat pada orang orang sekeliling kita.
Atau mengabaikannya saja, apa terserah orang menilai kita.
Tentunya sah sah bagaimana kita bersikap ,asal tentunya perlu diingat apabila sikap kita merugikan orang lain atau terutama orang - orang terdekat di sekeliling kita, tentunya jadi masalah yang tentunya akhirnya jangan jangan sampai merugikan diri sendiri pada akhirnya.
Tulisan pada mata uang Dollar itu:
In God We Trust
Rabu, 25 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar