Semua umat beragama bila ditanyakan pada mereka percayakah dan beriman kah pada Allah? Tentu jawabnya percaya dan beriman pada ALLAH
Dan bila kita bertanya pada sebagian umat beragama:”Percayakah pada Hukum Sebab Akibat?” Tentu spontan menjawab percaya.
Tetapi bila kita mengamati sebagian umat beragama dan sebagian dari kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, pernyataan diatas cukup mengejutkan dengan apa yang dilakukan.
Walaupun semua umat beragama, mengetahui sifat Allah Yang Maha Tahu tetapi bagaimana bisa umat beragama melakukan tindakan yang menyimpang dari ajaranNya dan tanpa merasa melakukan kesalahan? Seolah - olah Allah tidak mendengar. Tidak Maha Melihat dan tidak Maha Tahu.
Jawaban yang umum dikatakan diantara kita biasanya : Tingkat keiman seseorang berbeda- beda dan naik-turun tingkat keimanannya.
Apabila kita sepakat boleh mengganti pernyataan tersebut dengan bahasa pasaran., mungkin dapat dikatakan “umat antara percaya dan tidak percaya” akan adanya Allah lebih menggelitik kita untuk intropeksi diri..
Tentunya kata percaya disini bisa diartikan presepsi kehadiran Allah dihati serta prespsi kehadiran disekitar lingkungannya.
Yang dikhwatirkan justru malah tingkat keimanan kita begitu tinggi terhadap Allah yang Maha Pengampun sehingga kita tidak pernah merasakan kehadirannya atau terhadap Sifat Allah yang Maha Pemberi, yang terasa kalau permintaan doa kita dikabulkan. Sehingga lupa atas hubungan Kita yang hakiki dengan Allah?
Seperti doa seorang pencuri setiap mencuri: Allah yang Maha Mendengar, Maha Pengasih dan Penyayang lindungilah saya dari pada kejaran orang-orang yang mengejar saya.
Dan setelah pencuri tersebut liput dari kejaran, ia berdoa: Engkau Allah Maha Pengampun, Ampunilah dosa – dosa saya.
Untuk itu mari kita tingkatkan kehadiranNya di hati kita dan menyebarkan kehadiranNya di lingkungan kita berada melalui aktivitas , sehingga bisa terasa kehadiran Allah serta bersemai kehadiranNya di hati masing-masing dan tumbuh subur pada setiap lingkungan umat manusia berada.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar