Sabtu, 28 Februari 2009

Jangan Memaksakan

Hal yang paling sulit dan akan selalu menjadi bahan renungan bagi kita selamanya kita, tiada lain diri kita sendiri.

Diri kita sendiri ini,yah "Teman " yang selalu berdampingan dengan kita dan yang kadang tanpa kita sadari bisa menjadi " Musuh" bagi kita sendiri.

Yang mana semua ini menjadi pergumulan didalam diri kita sehari hari baik kita sadari ataupun tanpa kita sadari, karena setiap aktivitas yang kita lakukan akan memberi dampak pada diri kita sendiri ataupun pada orang-orang sekitar kita. Baik dampak besar maupun dampak kecil, baik terasa saat ini maupun dalam untuk masa kedepan.


Seperti cerita dibawah ini:Ketika aku melihat papan nama pada kios itu, hampir-hampir aku tidak percaya pada apa yang kubaca: KIOS KEBENARAN. Mereka menjual kebenaran disana!Gadis penjaga kios bertanya dengan amat sopan: kebenaran macam apa yang ingin kubeli, sebagian kebenaran atau seluruh kebenaran?


Tentu saja seluruh kebenaran! Aku tidak perlu menipu diri, mengadakan pembelaan diri atau rasionalisasi lagi. Aku menginginkan kebenaranku : terang. terbuka,penuh dan utuh. Ia memberi isyarat agar aku menuju bagian lain dalam kios itu, yang menjual kebenaran secara utuh.


Pemuda penjaga kios yang ada disana memandangku dengan rasa kasihan dan menunjuk kepada daftar harga."Harganya amat tinggi ,Tuan", katanya.


Berapa? tanyaku mantap, karena ingin mendapat seluruh kebenaran, berapapun harganya."kalau Tuan membeli", katanya, Tuan akan membayar dengan kehilangan semua ketenangan dalam seluruh sisa hidup Tuan.


Aku keluar dari kios itu dengan rasa sedih. Aku mengira dapat memperoleh seluruh kebenaran dengan harga murah. Aku masih belum siap menerima kebenaran. Kadang kadang aku mendambakan damai dan ketenangan. aku masih perlu sedikit menipu diri dengan membela dan membenarkan diri. Aku masih ingin berlindung dibalik kepercayaanku yang tak boleh diperdebatkan.

Bagaimana kita bisa mengambil hikmah yang ada dalam cerita itu, baik untuk bahan renungan ataupun untuk kita pratekkan dalam kehidupan sehari hari sehingga bisa bermanfaat.
Mungkin salah satunya,jangan menjadikan beban atau memaksakan apa yang belum bisa kita lakukan,atau apa yang menurut kita belum siap kita menerima atau menjalankan walaupun hal itu benar.Karena bila dipaksakan mungkin berakibat lebih buruk daripada hasil baik yang kita dapatkan.Paling tidak kita tahu dulu mana yang baik menurut kita, tentunya disesuaikan dengan norma norma yang ada sebagai titik acuan dan diprioritaskan secara bertahap untuk melakukannya.
Dalam berusaha pun menetapkan target yang sesuai kemampuan kita dan mengacu pada acuan yang tentunya jangan terlalu mudah dicapai sehingga tidak menantang kita untuk lebih baik. Tetapi tidak terlalu sulit sehingga timbulnya frustasi, dan tentu bukan tambah baik hasilnya.
Dalam istilah menejemen seperti hampir semua dari kita sudah tahu atau pernah melakukan analisa SWOT dan melakukan Benchmarking dalam kegiatan perencanaan atau evaluasi perusahaan. Yang mana aktivitas ini dapat digunakan juga kepada kehidupan pribadi kita dalam menentukan target kehidupan pribadi. Memang bisa terlihat sederhana atau rumit tergantung dari sudah terbiasakah kita melakukannya?
Yang sudah tentu pada awalnya mencoba jangan mengharapkan hasil analisa seperti orang yang sudah biasa melakukannya. Mulailah dari hal yang sederhana.

Mulai mencoba kita melakukan bersama, yang menurut kita baik dan mampu kita lakukan secara bertahap untuk meningkatkan tingkat kehidupan yang lebih baik .
Tentunya semua kembali tergantung dari kapasitas kemampuan kita masing-masing.
Semua dari kita diberi kelebihan dan kekurangan, serta talenta yang berbeda. Jangan memaksakan, bersahabatlah dengan diri sendiri.
Shabat yang baik,mengatakan apa yang tidak baik dari shabatnya dan menghargai hal-hal baik dari sahabatnya,

Cerita diatas dikutip dari : Burung Berkicau. A.de Mello SJ

Rabu, 25 Februari 2009

Bersyukur ?


Membicarakan rasa bersyukur seolah - olah sesuatu yang dogmatis dan tidak perlu dikupas lebih lanjut.

Yang apabila dikupas lebih lanjut seolah - olah mengurangi rasa bersyukur bagi dari orang-orang yang mempertanyakan rasa bersyukur.
Baru baru ini seorang kawan merasa Geli atau mempertanyakan rasa bersyukurnya tersebut setelah mengetahui dari Facebook dimana sebagian dari kawan -kawan telah menyebar ke berbagai penjuru dunia atau singkatnya dianggap berhasil secara duniawi oleh kawan saya ini.(he he he .... yang lebih bawah biasanya lebih banyak dan tidak terlihat tuh)
Kawan saya yang satu ini terlihat lugu yang sebenarnya kritis, berani mempertanyakan sesuatu yang menurut sebagian orang tidak perlu dipermasalahkan kebenarannya dan yang salah satu yang mendukung saya untuk tetap menulis di blog ini.
Tentunya yang dimaksud beliau apakah mengajak kita mengevaluasi sikap bersyukur kita.Apakah telah benar?
Dimana kalau kita membandingkan kita dengan kawan kawan yang kita yang menurut kita biasa biasa saja tapi mampu lebih sukses secara duniawi.
Sehingga timbul keraguan dari sikap bersyukur kita selama ini ? Sikap keraguan bukan sesuatu yang buruk, ketika kita mengevaluasi diri, tetapi sebagai langkah awal dan suatu kejujuran yang memang diperlukan.
Sesuatu apabila dimulai dari keraguan, apabila setelah kita yakin; akan timbul keyakinan yang kuat sekali. Dan keraguan selalu diperlukan pada tahap tahap untuk peningkatan diri baik dalam kehidupan sehari-hari maupun spiritual.
Orang yang puas diri tidak akan mencapai sesuatu yang lebih baik, orang yang tidak bersyukur umumnya tidak akan jernih dalam berpikir maupun bersikap.
Kata Bersyukur sendiri sering diartikan puas dengan keadaan kita saat ini, yang benar menurut mungkin (yang tentunya bisa salah :-) ) Bersyukur, berterima kasih pada Allah atas karunia yang diberikanNya pada kita. Jadi bisa saja kita tidak puas , berusaha lebih keras dan memaksimalkan potensi yang ada didalam diri kita untuk mendapatkan apa yang kita ingini, tentunya sambil mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah.
Agar hari esok lebih baik dari hari ini perlu mengucapkan syukur atas semua rezeki serta rahmat yang diberikan pada hari ini dan memulai pada hari esok agar lebih baik hari kemaren.
Mungkin banyak orang terjebak, apabila kita tidak puas akan sesuatu selalu dibilang harus bisa bersyukur dan sudah putus cukup mententramkan hati kita.
Sebenarnya harus melihat potensi diri kita dan peluang yang ada, serta sikap kita yang "berani membayar untuk sesuatuharga dari kesuksesan" (tentunya membayar dengan cara yang benar)
Jangan sampai kita berlindung pada kata bersyukur yang sebenarnya menutupi kelemahan -kelemahan diri kita, sehingga prinsip bersyukur kita ataupun prinsip prinsip kita yang lain, mudah tergoyahkan oleh suatu keadaan dimana mungkin sebelumnya tidak pernah kita perkirakan.
Kalau prinsip kita sudah benar dan bersikap sudah benar, tidak perlu penyesalan apakah itu menghasilkan baik atau buruk.
Karena kita semua percaya Rezeki ada mengatur (tentunya jangan sembunyi di balik kata ini juga.he he he he diperlukan kejujuran ada pada diri kita sendiri )
Pada akhirnya apa yang kita lihat baik belum tentu baik, apa yang kita lihat buruk belum tentu buruk karena hidup masih berjalan, dan apabila kita kembali padaNya semua amal dan ibadah kita akan dipertanggung jawabkan padaNya.

Kurang Tepat,Tidak Masalah

Baru baru ini saya dapat forward email dari seorang kawan yang
tinggal di Batam dalam bentuk slide Powerpoint. (Thx yah, Mas Ari Majayana)
Dimana pesan yang disampaikan mengenai uang, tepatnya:


About Money
With Money You Can Buy a House but not Home.
With Money You Can A Clock but not Time.
With Money You Can buy a Bed but not Sleep.
With Money You Can buy a Book but not Knowledge
With Money You Can see a Doctor but not Health
With Money You Can buy a Position but not Respect
With Money You Can buy Blood but not Life
With Money You can buy Sex but not Love (Chinese Proverb)


Pernyataan ini cukup sederhana tapi mendalam sehingga cukup untuk kita renungkan sendiri untuk diri kita masing-masing.

Dalam slide tersebut di klaim pepatah dari negeri cina ini sudah mengelilingi dunia 8 kali, dan diminta diteruskan kepada orang-orang yang mengharapkan keberuntungan karena peribahasa ini lebih berguna daripada kita mengirimkan sejumlah uang.
Hanya dalam slide itu pula diceritakan bahwa orang yang meneruskan email tersebut akan memperoleh keberuntungan(menang lotere) dan yang tidak meneruskan akan kena di PHK dari pekerjaannya sebagai contohnya sehingga tidak mendapatkan penghasilan alias gajian/uang masuk.

Inilah yang dibilang kurang tepat,secara tidak langsung mengajarkan kita mengartikan makna uang berbalikan dengan pesan inti mengenai uang.(tidak sesuai pesan peribahasa diatas.)
Seolah olah kita meneruskan email tersebut atas dasar akan mendapatkan uang dan tidak kehilangan pemasukkan yang ada, bukan berdasarkan cinta kasih atau memang hakikinya sebagai manusia seharusnya saling tolong menolong tapi berdasarkan uang mungkin dapat ditambahkan pesan diatas dengan:

With Money You can buy Friend but not Friendship

Sehingga sebagian besar tidak merenungkan isi pesan hanya takut akibatnya atau ingin keberuntungannya saja.
Dan pesan berantai yang sejenis dengan isi yang berbeda tapi dengan hukuman dan imbalan yang akan terjadi sering kita terima.
Atau mungkin si pembuat pesan berantai tahu bahwa kebanyakan dari kita jika diberikan janji Imbalan (Reward) yang jelas atau Hukuman (Punishment) yang digambarkan dengan contoh seperti itu tidak akan membantu menyebarkan pesan yang memang isinya hampir semua baik untuk kita renungkan.

Kalau kita sejenak mengacu sistim menejemen pentingnya sistim Reward and Punishment yang jelas selalu ditekankan karena sangat sukar mengharapkan orang akan bekerja dengan kesadaran yang tinggi melalui motivasi diri sendiri tidak terpengaruh oleh duniawi . Sukar karena memang butuh uang mungkin juga butuh pengakuan, terpengaruh lingkungannya berada atau alasan lainnya; karena kita memang manusia biasa.
Menurut Bpk.Jansen dalam Etos Kerjanya mengatakan kalau Kerja adalah Ibadah, Amanah dan .... (Saya lupa lainya,he he he lupa juga sifat manusia. Lihat saja di http://www.institutmahardika.com/profil/profil-ti05.php)
Bapak Jansen dengan cerdik mengkaitan Etos Kerja dengan pesan Agamais yang secara tidak langsung menurut saya menyampaikan pesan Reward and Punishment untuk kita semua mempertanggung jawabkan etos kerja kita terhadap Sang Ilahi.
Reward and Punishment untuk Agama cukup jelas dengan adanya "Surga dan Neraka" atau adanya "Hukum Karma"pada agama lainnya .Memang Dia MahaTahu.
Saya teringat akan lagu dari Chrisye Alm. apa dari Bimbo, yang pesannya bila Surga dan Neraka tidak ada, apakah kita tetap menyembah di hadiratNya.
Jadi saya tidak tahu apakah si pembuat pesan berantai memang kurang tepat. (pesan pembuka mengenai uang dikaitkan pesan Penutup mengenai uang.).

Atau memang mengetahui tidak tepat hanya tetap dilakukan agar pesan inti tetap dapat tersebar dan memberikan manfaat bagi orang banyak
Mengacu pada kehidupan sehari hari mungkin kita banyak menyampaikan pesan/ atau aktivitas yang menurut orang lain kurang tepat atau mendengar penyampaian orang atau aktivitas orang tersebut kurang tepat bagi Kita .
Selama pesan tersebut didasari oleh niat yang baik dan dan sipenerima pesan memiliki pikiran yang jernih serta niat yang baik dapat dikatakan:

Kurang Tepat Tidak Masalah
Selama niatnya Baik.
Tepat jadi Masalah
Bila niatnya Tidak Baik

Pesan tentang makna uang yang paling tepat menurut hemat saya ada pada mata uang Amerika alias Dollar,mungkin sebagian dari kita kurang memperhatikan. Sederhana tapi mengena karena bila menyangkut uang sering kita lupa akan yang memberikan kehidupan bagi kita dan menjadikan uang sebagai......
Pesan pada mata uang tersebut mungkin hanya mengingatkan seperti pesan yang akan disampaikan oleh email berantai, tentunya tulisan ini untuk menjadi bahan renungan bersama.

Bagaimana kita bersikap,terhadap suatu pesan atau himbauan tentunya kembali pada Kita.
Apakah itu memberi arti pada kita sehingga memberi manfaat bagi kita dan memberi manfaat pada orang orang sekeliling kita.
Atau mengabaikannya saja, apa terserah orang menilai kita.
Tentunya sah sah bagaimana kita bersikap ,asal tentunya perlu diingat apabila sikap kita merugikan orang lain atau terutama orang - orang terdekat di sekeliling kita, tentunya jadi masalah yang tentunya akhirnya jangan jangan sampai merugikan diri sendiri pada akhirnya.

Tulisan pada mata uang Dollar itu:

In God We Trust

Minggu, 22 Februari 2009

Berani Berkata Berani .........?.

Sebagai manusia tentunya kita perlu bersosialisasi, dengan cara berkomunikasi baik secara lisan (berkata -kata) ataupun dalam bentuk tertulis, dalam penampilan misalnya dari cara berpakaian, maupun yang jarang diperhatikan komunikasi dalam bahasa tubuh.

Komunikasi dua arah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari tentunya dalam bahasa lisan.
Dimana kita dapat menilai karakter seseorang dari apa yang dikatakan, begitu juga kita dinilai oleh orang lain.Yang tentunya perlu kehati-hatian dalam mengambil kesimpulan karena perlu dikaitkan dengan faktor-faktor penunjang apakah menunjang kesimpulan yang kita lakukan.
Secara umum manusia dalam pengetahuannya dapat digolongkan dalam:

Orang yang tahu ditahunya
Orang yang tahu di tidak tahunya
Orang yang tidak tahu di tahunya
Orang yang tidak tahu di tidak tahunya

(Dikutip:Filsafat Ilmu, Sebuah pengantar Populer:Jujun S.Suriasumantri)

Berawal dari defenisi diatas kita mencoba bagaimana seharusnya kita bersikap agar memberikan manfaat bagi kita dan orang sekeliling kita dan tidak mempermalukan diri sendiri,apalagi merugikan orang sekitar kita.

Orang yang tahu ditahunya, akan Berani Berkata Berani Maju dan Bertanggung Jawab atas tindakannya atas pengetahuan yang dia milikinya.
Sehingga harus Berani Berkata berdasarkan tahunya ,menjadi Berani Maju,Berani Bertanggung Jawab.
Orang yang tahu di tidak tahunya, Berani Berkata Berani Bertanya atas tidak tahunya sehingga terus belajar memperbaiki tidak tahunya sesuai dengan profesi atau kedudukan kita dalam masyarakat atau kehidupan berkeluarga. Lebih baik Berani Berkata Tidak Tahu daripada mempermalukan diri sendiri dan merugikan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai Orang yang Tahu Tidak Tahunya tetapi tidak mau mengakuinya mungkin untuk kepentingan mungkin gengsi pribadinya,sehingga sering berujar dalam memecahkan permasalahan, setelah masalahnya terpecahkan oleh teman bicaranya tentunya:"Khan yang Saya maksud tadi seperti itu?" Ha ha ha ha ....seperti Pa'Bolod kali yah? Tanpa sadar mempermalukan diri sendiri dan teman bicara kita menjadi khawatir jangan -jangan kalau tidak tahu bilang tahu gimana diberi tugas dan tanggung jawab besar untuk berikutnya.Pernyataan tahunya dia jadi perlu selalu dipertanyakan,sehingga dari pada pusing-pusing carilah yang kredibilitasnya tidak meragukan.
Kredibilitasnya tentunya menjadi menurun tanpa disadari yang tentunya tadinya dimaksud untuk memberi tahu lawan bicaranya dia kredibel dan bisa bertanggung jawab.

Tentunya yang baik. Orang yang Tahu di Tahunya serta Tahu Di Tidak Tahunya dan berani bersikap "Berkata" sesuai dengan tahunya dan tidak tahunya.
Orang yang tidak tahu di tahunya, biasanya terbelenggu pada suatu keadaan sehingga tidak melihat keluar dan mencoba mencari acuan pembanding potensi yang ada pada dirinya.Seperti cerita anak elang yang diasuh oleh Ibu Itik sejak kecil, sehingga Ia melihat seekor elang begitu gagahnya terbang dilangit sedangkan ia berlaku sehari hari seperti seekor itik.
Yang paling tepat untuk tipe ini Berani Berkata,Berani Mencoba . Dengan berani mencoba walaupun dalam skala yang relatif kecil, mungkin diri sendiri bisa menemukan potensi yang ada dalam diri sendiri atau orang lain bisa melihat potensi yang ada dalam diri kita.
Orang yang tidak tahu ditidak tahunya, Ini yang agak repot biasanya tanpa sadar Berani Berkata ditidaktahunya ( Yah memang tahu ditidak tahunya) yang mungkin lebih repot kalau sampai dikatakan tidak tahu tapi merasa tahu. Bahasa pasarnya mungkin "Sok Tahu" sehingga perlu sering evaluasi diri tentunya sebaiknya Berani Berkata Berani Dikoreksi dan memberikan kesempatan bagi yang lebih pantas untuk berkata. Atau mungkin sering seorang kawan berkata pada kita" Sebenarnya siapa sih sebenarnya Saya?" Ini salah satu cara untuk evaluasi diri karena memang agak sulit untuk mengetahui kekurangan diri sendiri terutama untuk hal-hal yang dianggap tidak baik.
Yang sering jadi masalah Orang ingin sering tampil menonjol dan dianggap luar biasa sehingga mendominasi memotong pembicaraan orang yang tahu di tahunya seolah -olah dirinya tahu semuanya dengan pernyataan -pernyataan yang jauh dari akar permasalahan atau bidang yang digelutinya.
Yah mungkin yang dipikir cara ini sudah benar atau tahu cara itu membuatnya menonjol walaupun mungkin tahu atau tidak tahu masalah yang dibicarakan, yang penting Berani Berkata dan harus Terus Berkata agar diperhatikan (sehingga bukan kesan menonjol tapi bisa mengesankan kurang Percaya Diri apalgi kalau sampai disimpulkan kaga Tahu Diri).
Sebenarnya Orang tersebut hanya berpikir tahu cara membuatnya menonjol yang sebenarnya tidak tahu cara itu salah dan cara membuatnya menonjol yang sebenarnya pun salah . Diam bukan berkata bukan berarti tidak menonjol terutama diam pada waktu yang tepat dimana memang bukan bidang yang kita kuasai .Tentunya diam bisa juga membuat kredibilitas kita menonjol dan bisa dipercaya dan suka belajar serta mendapatkan pelajaran dengan banyak mendengar apa yang tidak kita kuasai .Berani Bicara,Berani Mendengar
Yang agak menyakitkan kalau sebagian lawan bicara penuh toleransi,walaupun permasalahan tidak benar/tidak mengena pada akar permasalahan dan hanya diam menikmati pertunjukkan si pembicara terus berkata dengan memakai topengnya mengatakan yang tidak diketahuinya seolah olah dia tahu. Si pendengar , sambil berkata dalam hatinya kapan pertunjukkan berakhir dan melirik teman teman lain sambil saling melempar senyuman seolah olah mengatakan kata yang sama " Berani Bicara,Berani Malu"

Jumat, 20 Februari 2009

Pendekatan Proses


"Tidak ada Asap kalau tidak ada Api" adalah bahasa sehari-hari yang secara gamblang dan sederhana mencerminkan pendekatan proses.
Jadi pendekatan proses bukan sesuatu yang baru mungkin hanya perlu kita kaji bersama lebih dalam agar bisa menjadi pedoman dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Pendekatan proses juga seperti kita ketahui dijadikan acuan pada ISO (International Standard Organization)/Lembaga Sertifikasi Internasional untuk mutu.

Pendekatan proses merupakan salah satu bagian dari 8 Prinsip Menejemen Mutu,dimana selain pendekatan proses diantaranya Fokus pada pelanggan,Kepemimpinan,Melibatkan seluruh Jajaran terkait.Pendekatan Sistim Menejemen,Peningkatan berkesinambungan,keputusan berdasarkan data, hubungan saling menguntungkan bagi seluruh unsur terkait.

Sebenarnya unsur pendekatan proses bisa dikatakan inti dari 8 prinsip menejemen mutu apabila pengertian sasaran sudah tepat ditentukan dengan benar, yang tentunya penetapan sasaran juga melalui proses sampai dengan tercapainya sasaran yang dikehendaki, walaupun tidak mengecilkan unsur -unsur yang lain.
Sehingga kalau kita bicara fokus pada pelanggan untuk mencapai sasaran Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction),tinggal ditelusuri proses dari awal sampai proses ketangan konsumen apakah sudah sesuai dengan sasaran yang diharapkan pada setiap proses.
Untuk menkontrol proses tersebut selain bagian yang terlibat untuk proses tersebut,bagian yang terlibat untuk proses berikutnya mengkontrol masukan/ input untuk prosesnya tersebut (internal Konsumen sebagai Quality Control)dan mengkontrol pada prosesnya agar hasil akhir prosesnya dapat diterima dengan baik oleh bagian proses berikutnya yang merupakan internal konsumen dari hasil proses selanjutnya, sampai kepada penilai terakhir konsumen(eksternal konsumen).
Biasanya yang terlibat dibagian akhir proses yang ditekankan apabila hasil akhir tidak memenuhi sasaran yang kita ingini, tanpa pendekatan proses lebih lanjut yang mungkin sudah terjadi kesalahan/tidak memenuhi sasaran diawal proses yang terbawa pada proses -proses selanjutnya ketangan konsumen akhir.(GiGO/Garbage In Garbage Out)
Sayangnya pendekatan proses ini jarang dilakukan sehingga masalah sebenarnya tidak diketemukan pada sitim nilai matarantai proses (Value Chain Process) sehingga perbaikkan menjadi sulit diperbaiki atau ditelusuri dan kesalahan menjadi berulang pada hal yang sama.
Perlunya pendekatan proses selain dari perbaikkan dapat pula mengulangi prestasi yang baik dan peningkatan walaupun terjadi pergantian personil karena polanya sudah terpola.
Apabila kita tidak menghendaki atau mengabaikan pendekatan proses,proses itu tetap berjalan dengan sendirinya pada setiap aktifitas kita sesuai hukum alam itu sendiri.

Yang paling menarik pendekatan proses dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari, kita mungkin merasa hasil kerja keras untuk mencapai sesuatu kita tidak memberikan hasil seperti yang kita harapkan
]
Dengan pendekatan proses untuk mencapai sasaran kita bisa evaluasi pada proses mana yang menyebabkan sasaran tidak tercapai.
Misalnya, terlalu banyak memaafkan kesalahan diri kita dan melupakannya, hanya berusaha mengejar sasaran tanpa evaluasi.
Sehingga semuanya yang menyebabkan sasaran tidak tercapai selalu terulang dengan kesalahan yang sama.
Memaafkan memang wajib tapi melupakan kesalahan sebaiknya tidak, agar sebagai acuan kita tidak melakukan kesalahan yg sama serta sebagai pemicu untuk melakukan perbaikkan.

Dalam bidang kerohanian, demikian juga bila kita tidak merasakan kehadiranNya dan tidak merasakan kedamaian walaupun kita termasuk umat yang baik, perlu dievaluasi dengan pendekatan proses. Mungkin ada proses yang salah atau kita anggap benar tapi tidak tepat.
Pada pendekatan proses,yang diperlukan hanyalah kejujuran,kejernihan serta keberanian untuk melihat dan memotong mata rantai yang tidak baik,apalagi menghambat atau memperburuk nilai yang ada serta tidak memberi nilai tambah. Yang sudah seharusnya digantikan dengan yang memberikan nilai tambah, sehingga slogan "Customer Satisfaction" yang sering kita dengar bisa tercapai.
Tentunya Customer disini bisa berarti: "Diri kita sendiri,Komunitas dimana kita berada, serta tentunya dalam kerohanian perlu diperhatikan hubungan horizontal dan Vertikal karena terdapat dua konsumen;sesama mahluk hidup serta tentunya penguasa Alam Semesta"

Minggu, 15 Februari 2009

Menafsirkan sebuah warna.


Sebuah warna diberi makna oleh oleh kita semua ataupun kita menyetujuinya tanpa mempertanyakan lagi kenapa begitu, seperti putih berarti suci atau bersih,merah berarti berani, pink berarti kasih, kuning melambangkan kreativitas dan sebagainya.
Bila kita telaah lebih dalam ternyata pemberian makna tersebut bukan semata - mata tanpa alasan atau sekenanya saja.
Semua terbentuk dari pengamatan baik pengamatan secara kasat mata maupun tanpa kasat mata dari orang orang sebelum kita.
Warna merah misalnya tampak di mata orang sedang marah atau memendam amarah yang tentunya harus ditafsirkan hati-hati takutnya dia lagi sakit mata,he he he.... kalau matanya hijau lihat duit konotasinya negatif agak membingungkan karena warna hijau dalam defenisi aura, seimbang antara bidang rohani dan duniawi yang saya tahu.(Mungkin Tahu tetapi tidak Paham? ha ha ha -ha...)
Kesukaan kita akan warna tertentu juga bisa menggambarkan pribadi dari si pengguna warna tersebut.( Warna hitam katanya sih misterius, tapi mungkin ninja agar mudah bereaksi di waktu malam.Ninja misterius kaga sih? he he he...)
Aura, merupakan lapisan diluar tubuh kita yang kasat mata,yang sebagian orang mempunyai kemampuan untuk melihat dengan kasat mata.
Dengan bantuan teknologi, aura dapat difoto dengan bantuan kamera Kirlian.(di jakarta sudah ada lama,dulu di M2M hasilnya seperti foto aura saya diatas pada tahun 2001)
Dimana penafsiran atas foto tersebut perlu keahlian khusus, karena kombinasi dari warna, kecerahan, dimana warna aura itu muncul,padat atau terputus-putus bisa mencerminkan kesehatan organ tubuh orang tersebut ataupun ganguan pada badan spiritual pada tempat tersebut . Mudah contohnya,seperti penafsiran secara fisik kalau pucat tentunya belum tentu sedang sakit mungkin kecapean.
Walaupun secara umum bisa didefinisikan arti warna tersebut, tetapi turunannya yang banyak.Untuk satu warna saja ada warna tua,muda atau buram apalagi kombinasinya.(Jadi kalau hijau liat duit yah hijaunya yg negatif .he he heeee------). Itu yang saya tahu dari pemilik studio Kirlian waktu ngobrol-ngobrol dengan beliau, namanya Bapak King Gunawan.(Warna aura dapat berubah sesuai keadaan mental kita saat itu.tetapi aura dasar katanya sih tidak berubah)
Yang ditekankan disini,kita harus berhati -hati menafsirkan definisi warna yang sudah kita kenal baik umumnya ,karena setiap warna mempunyai segi positifnya/ kekuatannya maupun negatifnya/kelemahannya.
Yang terpenting lagi kita tahu kelebihan dan kelemahan kita dan menyesuaikannya dengan tindakan tindakan kita.

Tidak ada warna yang tidak baik semua warna baik tetapi punya juga segi tidak baiknya, tergantung kita mensyukurinya dan menyikapinya.
Jadi kalau suka satu warna dan orang -orang bisa menafsirkan siapa kita ,yah enjoy-enjoy saja.Nobody Perfect!

Sabtu, 14 Februari 2009

Tuhan Tahu yang Kita Mau


Apakah Doa kita dikabulkan apabila kita berdoa? Tentunya ada sebagian doa yang kita minta diberikan sesuai dengan permintaan kita. Dan tentunya juga ada yang tidak dikabulkan karena Ia lebih tahu yang terbaik buat umat,bila doa tersebut dikabulkan.
Terutama apabila tidak mendidik( diibaratkan seperti:Lebih baik memberikan kailnya dari pada memberikan ikan setiap hari" ,istilahnya Stephen Covey). Covey ajah tahu masa Tuhan kaga tahu.he he he
Daripada kerjanya hanya berdoa untuk minta ini minta itu setiap hari,khan lebih baik diberi kail saja, kaga merepotkan dan lebih puas bila berhasil.Mungkin lho? Kalau kata kawan -kawan yang hobby mancing sih gitu. Wong,beli ikan lebih praktis.Malah pergi mancing susah-susah.Katanya sih waktu ikan gigit kailnya dan perjuangan narik kailnya yang mantap. Atau susahnya yang mantap yah? Tanya ajah sendiri sama para pemancing pastinya.

Yang jadi permasalahan mungkin sering Doa kita terkabulkan ketika Ia memberikan kail tersebut, tetapi kita tidak mengetahuinya atau tidak mempergunakannya, mungkin diantaranya karena banyak faktor didiri kita seperti ingin instan(maklum mungkin jaman instan,he he he)
Tidak ada keberanian mencoba alias takut gagal(walaupun kita sering berdoa karena takut di tinggal olehNya?), kaga mau susah atau pusing (emang sih kaga enak, mending orang lain ajah yang pusing. Obat yang baik umumnya terasa pahit bukan?Mau sembuh orang lain yang makan obat??).
Kurang kerja keras atau menggunakan otak kita (mungkin takut usang, maklum onderdilnya kg bisa diganti?)
Tetap kerasan di zone aman walaupun belum tentu "aman" nantinya(toh akhirnya yang dicari "keamanan", baik berupa keamanan finansial atau kerukunan rumah tangga",kalau begini harusnya sudah bersyukur yah? he he he), Tidak ingin berbagi kasih apalagi berderma, wong belum merasa puas lagian ngapain repot repot itu urusan orang lain,kaya juga belum? .(Tetapi ingin orang berwajah ceria waktu kita berbagi kesusahan dengannya.curhat kita harus didengar,orang lain curhat kita bilang wah lagi repot dan kaga usah merepotkan masing-masing orang punya masalah.Gitu yah pasnya? atau bagaimana? he he he)
Mau berhasil tanpa melihat peluang yang ada (apalagi cari peluang, waduh pusing apalagi menjalankan peluangnya ,bisa stress .ha ha ha ......)


Ini ada beberapa sekedar kata-kata,yang boleh direnungkanuntuk mengetahui bahwa Tuhan tidak pernah tidur dan tahu yang kita Mau.


I Asked God

I asked for Strength.
And God gave me difficulties to make me Strong

I Asked for Wisdom.
And God Gave me problem to solve

I Asked for Prosperity.
And God gave me my body and my brain with which to work

I Asked for Courage.
And God gave me dangers to overcome

I Asked God for Love.
And God gave me trouble people to help

I asked God for Favors.
And God gave me opportunities

I received nothing I wanted but instead,
I received everything I needed

(Sumber: Anonim)


Tentunya kita harus bisa menerima dan bersyukur dengan anugrah yang diberikan dan berani mencoba potensi yang ada didiri.
Baik yang sudah ada maupun jawaban atas doa kita.



God grant me the serenity to accept the things.

I cannot change

The courage to change the things I can,

And the wisdom to know the difference.
(sumber: Anonim)



Kalimat, "the wisdom to know the difference" ini yang agak sulit dipahami terutama dalam prakteknya sehari hari.
Karena secara tidak langsung menunjukan kepada diri kita sendiri untuk mengenal diri kita sendiri baik potensi maupun pemahaman diri tentang lingkungan sekitar kita dan akan lebih baik jika mampu memperkirakan keadaan mendatang bila memungkinkan.
Pertanyaan yg paling mudah,kita bertanya pada diri kita sendiri:
"Maunya apa sih, diri ini?". Yang dikembangkan lebih lanjut dengan melihat potensi dan peluang yang ada. Kalau diri ini bingung menjawab,tentunya kita harus mengenal dan lebih sering berdialog dengan diri kita, sehingga bisa berkata: Ku tahu yang ku mau".

Kalau Tuhan sih tahu pasti tahu yang kita mau.

Diri ini yang kadang tidak kita kenal baik,

Sehingga kadang perlu bertanya kepada diri kita sendiri

"Maunya apa sih?"
Tentunya pertanyaan itu diperlukan untuk saya bertanya pada diri saya sendiri dan jangan sampai ada jawaban : "Ah banyak maunya" ha,ha ....ha, hahaha.....

Jumat, 13 Februari 2009

Indahnya Kesederhanaan.


Pada umumnya kita memandang remeh suatu kesederhanaan karena kita terbiasa menerima sesuatu yang menakjubkan tanpa terpikirkan bagaimana proses itu terjadi.
Coba kita kilas balik melihat yang menakjubkan itu dimulai atau dirangkai dari sesuatu yang sebenarnya sederhana, dan itu semua terjadi di kehidupan kita.
Musik yang terdengar indah dimulai dari nada dasar( do,re,mi,fa,sol) yang sederhana, yang di rangkai dari nada dasar sederhana tersebut menjadi sesuatu yang indah.
Suatu tulisan, hanya rangkaian atau permainan kata-kata yang sederhana yang disusun dengan baik menghasilkan sesuatu yang indah dan bisa memotivasi atau menjadi bahan renungan..
Suatu karya arsitektur yang menakjubkan , dimulai dari rangkaian bentuk- bentuk dasar yang sederhana seperti garis, kotak,bundar, dengan struktur bangunan yang didasari oleh kata sederhana yaitu keseimbangan.
Lukisan yang indah dimulai dari bentuk titik dan garis lurus atau lengkung dan kombinasi warna dasar yang diolah sedemikian rupa menjadi sesuatu karya seni yang bernilai tinggi.
Suatu persahabatan menjadi indah, dimulai dari kata sedehana, saling menghormati.
Bagaimana membuat kesederhanaan menjadi sesuatu yang bernilai, tentunya apabila kita mencoba “memahami dan menjiwai” apa yang terkandung dalam kesederhanaan tersebut serta melatihnya merangkainya sehingga menjadi sesuatu yang bernilai.
Karya yang terlihat kompleks sebenarnya "bayangan" dari serangkaian sederhana
“Karya” yang bernilai tinggi adalah karya sederhana tetapi memberikan dampak atau inspirasi,atau membuat orang terkagum.
Karya dalam tanda kutip, dapat juga diartikan tindakan –tindakan kita dalam keseharian dalam bersosialisasi dalam komunitas dimana kita berada sehingga memcerminkan nilai-nilai yang baik
Dengan memahami kesederhanaan kita lebih mudah bersyukur serta merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari hari, karena Allah tidak akan selalu menampakkan mujizat apabila tidak diperlukan, apalagi tiap hari. .Yang mana tragedipun terjadi karena mengabaikan hal sederhana oleh diri sendiri atau dampak dari perbuatan orang lain.
Berbahagialah orang yang dapat merasakan kehadiranNya dalam kesederhanaan,tanpa perlu peristiwa yang “wah”(mujizat/tragedi), sehingga setiap saat "mata" memandang yang tampak "Allah"

Jumat, 06 Februari 2009

Apakah Allah Ada?



Semua umat beragama bila ditanyakan pada mereka percayakah dan beriman kah pada Allah? Tentu jawabnya percaya dan beriman pada ALLAH
Dan bila kita bertanya pada sebagian umat beragama:”Percayakah pada Hukum Sebab Akibat?” Tentu spontan menjawab percaya.
Tetapi bila kita mengamati sebagian umat beragama dan sebagian dari kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, pernyataan diatas cukup mengejutkan dengan apa yang dilakukan.

Walaupun semua umat beragama, mengetahui sifat Allah Yang Maha Tahu tetapi bagaimana bisa umat beragama melakukan tindakan yang menyimpang dari ajaranNya dan tanpa merasa melakukan kesalahan? Seolah - olah Allah tidak mendengar. Tidak Maha Melihat dan tidak Maha Tahu.

Jawaban yang umum dikatakan diantara kita biasanya : Tingkat keiman seseorang berbeda- beda dan naik-turun tingkat keimanannya.
Apabila kita sepakat boleh mengganti pernyataan tersebut dengan bahasa pasaran., mungkin dapat dikatakan “umat antara percaya dan tidak percaya” akan adanya Allah lebih menggelitik kita untuk intropeksi diri..
Tentunya kata percaya disini bisa diartikan presepsi kehadiran Allah dihati serta prespsi kehadiran disekitar lingkungannya.

Yang dikhwatirkan justru malah tingkat keimanan kita begitu tinggi terhadap Allah yang Maha Pengampun sehingga kita tidak pernah merasakan kehadirannya atau terhadap Sifat Allah yang Maha Pemberi, yang terasa kalau permintaan doa kita dikabulkan. Sehingga lupa atas hubungan Kita yang hakiki dengan Allah?

Seperti doa seorang pencuri setiap mencuri: Allah yang Maha Mendengar, Maha Pengasih dan Penyayang lindungilah saya dari pada kejaran orang-orang yang mengejar saya.
Dan setelah pencuri tersebut liput dari kejaran, ia berdoa: Engkau Allah Maha Pengampun, Ampunilah dosa – dosa saya.

Untuk itu mari kita tingkatkan kehadiranNya di hati kita dan menyebarkan kehadiranNya di lingkungan kita berada melalui aktivitas , sehingga bisa terasa kehadiran Allah serta bersemai kehadiranNya di hati masing-masing dan tumbuh subur pada setiap lingkungan umat manusia berada.

Amin.

Nasib ekivalen Kesadaran ???


Nasib

Ingin merubah nasib ?, rubahlah karakter.

Ingin mengubah karakter ?, ubahlah kebiasaan.

Ingin mengubah kebiasaan?, ubahlah tindakan.

Ingin mengubah tindakan ?, ubahlah ucapan.

Ingin mengubah ucapan ?, ubahlah pikiran.


Kesadaran

Amati pikiranmu, karena akan menjadi ucapanmu.

Amati ucapanmu, karena akan menjadi tindakanmu.

Amati tindakanmu,karena akan menjadi kebiasaanmu.

Amati kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu.

Amati karaktermu,karena akan menjadi nasibmu. (sumber: Anonim)


Jika ada korelasi anatara nasib dan kesadaran?

Lebih baik meningkatkan kesadaran dulu? atau nasib yang memaksa meningkatkan kesadaran???

Kamis, 05 Februari 2009

Tip mencegah pertikaian pasutri


"Jangan menuntut kepada pasangan anda sebagai wewenang, apa yang dapat anda minta sebagai kemurahan hati"
( disadur dari :Anthony de Mello SJ;Sejenak Bijak)
Gunakan bahasa isyarat, bila komunikasi lisan tidak effektif. :-) khusus untuk pasangan yang sedang berbulan madu:
" Bicaralah dengan Bahasa Matematika"
Dengan menatap tajam mata hitam istrinya, sang suami mengacung telunjuknya membentuk angka satu. Sang isteri diam sejenak terperangah dan terpana, perlahan - lahan menjawab dengan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya.
Kini sang suami, melihat angka satunya dijawab dengan dua, terbungkam seribu bahasa. Mukanya tampak memerah , matanya makin bertambah nyalang, kelihatan dia ragu ragu. Namun perlahan lahan diangkatnya tangan kanannya yang membentuk angka tiga dengan telunjuk, jari tengah, dan jari manisnya. Sang isteri berteriak,lari dan menyusup dipelukannya, kasih sayang telah kembali.
Keesokan hari sang isteri datang pada orang tua yg memberikan nasehat untuk mengucapkan terima kasih. Ujarnya,biasanya begitu suami saya mulai bicara, sekiranya kami ingin berdamai maka kata-kata pertama selalu diartikan salah, yang menyebabkan kami kembali bertengkar.
Kemarin dia tidak berkata apa-apa, sekedar menatap tajam dan berkata:"Dikau satu satunya yang kucinta." Hati saya tersentuh dan terenyuh, naluri kewanitaan kewanitaan saya luluh, jawab saya, " Kau pun satu satunya yang kucinta, kita berdua sepasang gunting,yang kalau sebelah tidak ada artinya." Eh, mendengar jawaban saya itu, dia menjadi binal,muka saya memerah ketika ia mengatakan:"Marilah kita bikin belahan ketiga"
Sore hari sang suami mendatangi orang tua dimana ia dan isterinya meminta nasehat, sambil mengatakan bahasa matematika memang mujarab.
"Dia memang perempuan keras kepala.Dia tidak takut, atau pura-pura tidak takut, terhadap ultimatum saya, malahan menantang:Dua"
Artinya melakukan perlawanan terhadap ultimatum saya. Saya jadi serba salah serta serba ragu. Bagaimana kalau ultimatum -ultimatum ini berakhir tragis? Tetapi, kelelakian saya tersinggung dengan tingkahnya itu, serta mungkin saja diapun pura pura berani, dalam hatinya siapa tahu. Benar juga, ketika ultimatum saya habis, bersama kesabaran dan harapan saya: Tiga" dia pun menyerah dan memeluk saya.
(Disadur: Filsafat Ilmu,Sebuah pengantar Populer,Jujun S.Suriasumantri")
Atau "Jangan pernah jadi Pasutri" he he he ..............

Senin, 02 Februari 2009

PEREMPUAN YG DICINTAI SUAMIKU II



Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta , aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat suratpapa buat tante Meisha ?" Aku tertegun memandangnya, dan membaca suratelektronik itu, Dear Meisha,Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.yours,MarioMataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain. Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surathampir setiap hari untuk suamiku. Suratitu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya. Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya. Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku. Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya. ********** Setahun kemudian… Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga. " Mario, suamiku….Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario .Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.Istrimu,Rima"Di suratyang lain, "………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……"Disurat yang kesekian, "…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.Aku telah berubah, Mario . Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya…….."Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya. Disurat terakhir, pagi ini… "…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.Tahukah engkau suamiku,Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………"Jelita menatap Meisha, dan bercerita, " Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa. Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya. Dear Meisha,Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario . Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.Jakarta , 7 Januari 2009 (dedicated to my friend....may you rest in peace...)

Yesterday is a history.Tomorrow is a mystery.Today is a gift.That's why it's called "present".

PEREMPUAN YG DICINTAI SUAMIKU I


sumber artikel: Email dari:lya na lya_alk@yahoo.com
Thanks yah, ditunggu artikel lainnya.
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic. Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang. Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu. Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas. Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah. Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja. Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario , setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan. Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya, " Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario , tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun ! Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku. Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2. Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.
(bersambung PEREMPUAN YG DICINTAI SUAMIKU II)

Minggu, 01 Februari 2009

Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan?

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya,Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhanmenciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi diatelah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?""Tentu saja," jawab si ProfesorMahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?" "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernahsakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadidiam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan katadingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas. Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telahkukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyakperkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebutadalah manifestasi dari kejahatan."Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah,Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Sepertidingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan.Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dariketiadaan cahaya."Profesor itu terdiam.Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.Kisah Nyata.
Sumber dari:
Mr.Cool (mau_tau_aja2000@yahoo.co.id)
Thanks Mr.Cool.
Analog versi indonesia:
Pertanyaan yang diajukan Jujun S.Suriasumantri pada Andi Hakim Nasution ( http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/j/jujun-suriasumantri/index.shtml) pada saat beliau memberikan kuliah pengantar logika matematika di Institut Pertanian Bogor (IPB).
(Dikutip dari: Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer" Jujun S. Suriasumantri, dalam kata pengantar oleh Andi Hakim Nasution)
"Kalau Tuhan Maha Kuasa, maka ia kuasa membuat batu yang mahabesar sehingga Ia tidak kuasa mengangkat batu tersebut"
Sayangnya jawaban dari beliau tidak dipaparkan dalam kata pengantar tersebut.