Kata sistim sudah umum kita dengar bersama, hanya mungkin kita kurang menyadari gunanya sistim dan bagaimana sistim mempengaruhi kita baik yang berdasarkan dari alam (given) termasuk sistim yang ada di tubuh kita maupun sistim yang diciptakan oleh manusia agar semuanya berjalan dengan baik, atau pula agar tidak berjalan baik tapi berjalan baik atau memberi keuntungan hanya bagi si pembuat sistim.:-)
Bagaimanakah sistim yang baik? Tentunya sistim yang baik adalah tergantung daripada tujuan pembuat sistim
apakah sistim bisa berjalan mulus dan mencapai tujuan ketika di aplikasikan dan sistim tersebut bersifat dinamis sehingga bisa memperbaiki dirinya sendiri sehingga bisa beradaptasi terhadap tantangan yang dihadapi. Tentu saja secara moril harus memberikan manfaat yang baik sesuai nilai - nilai luhur yang berlaku bagi komunitasnya.
Dalam membuat sistim, sudah tentu seperti biasanya pertama harus jelas dahulu tujuan yang hendak dicapai. Tentunya yang utama bisa beradaptasi atau diaplikasikan dan memberikan manfaat yang optimal kalau secara perusahaan tentunya sistim tersebut harus bisa berkompetisi dalam industrinya.
Karena harus bisa berkompetisi harus melihat keluar(eksternal) sumberdaya apa yang diperlukan untuk sistim dan sistim apa yang digunakan agar bisa berkompetisi, tentunya dengan sesuai dengan target dan posisi yang hendak dicapai disesuaikan dengan sumberdaya internal yang ada, apa masih sesuai dengan yang diharapkan.
Suatu sistim akan bergerak dinamis menyesuaikan dengan perkembangan yang dihadapi, dimana sistim akan membentuk kesetimbangan dan dimana bila kesetimbangan itu terganggu baik dari faktor eksternal bersifat reaktif maupun sengaja dibuat secara internal bersifat aktif atau proaktif agar lebih baik atau unggul pada persaingannnya akan terbentuk kesetimbangan kesetimbangan baru dimana sistim berubah dengan kesetimbangan yang baru tersebut.
Yang perlu ditekankan sistim harus menyesuaikan dengan hukum-hukum alam yang ada. Misal sistim pemasaran harus menyesuaikan dengan perilaku konsumen sebagai kontrol hukum alam, sistim organisasi harus menyesuaikan dengan kecenderungan kebutuhan pasar yang menginginkan fleksibilitas dan informasi yang cepat dan jelas.
Sistim yang baik akan bersifat dinamis dan akan selalu menyesuaikan dengan kesetimbangan-kesetimbangan yang ada. Apabila sistim tidak berjalan dengan baik akan terjadi kekacauan dan tidak bisa menyesuaikan dengan kesetimbangan baru yang diperlukan agar bisa berkompetisi pada kelasnya dan ada kemungkinan akan turun pada posisi persaingan sesuai dengan kontrol alam yang ada.
Sistim yang tidak baik akan membentuk kesetimbangan -kesetimbangan baru yang mengarah pada ketidak baikkan performa sistim bila tidak diperbaiki dan hukum alam akan memperkuat penghargaan atau penilaian terhadap sistim yang ada.
Bila tidak segera diperbaiki secara tidak disadari para pelaku dalam sistim, baik yang tidak mengambil keuntungan dari sisim yang tidak baik akan terhanyut pada kebingungan dan mengarah pada kecenderungan membentuk kesetimbangan yang menurun secara performa sedangkan yang selalu mengambil keuntungan dari sesuatu yang tidak baik tidak usah dikupas lebih lanjut memang sudah demikian, tidak pernah perduli karena hanya bersifat parasit.
Membuat dan memperbaiki sistim memang bukan hal yang mudah, tetapi harus dikarenakan adanya kontrol dari hukum alam yang tidak bisa diajak kompromi dan bersifat tegas tanpa punya kepentingan. Hanya memang sudah menjadi sifat dasar manusia kebanyakan yang bersifat reaktif, menunggu dampak buruk menimpa dari pada bersifat aktif memperbaiki yang tidak membuat sistim tidak berjalan semestinya atau bersifat antisipasi yaitu proaktif.
Pilihan tentunya di tangan para pelaku, apa menjadi orang kebanyakan atau sebaliknya? Tentunya modal yang ditanam sesuai dengan apa yang didapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar