Jumat, 08 Mei 2009

Menjual

Apakah kita melakukan penjualan?
Tentunya hampir semua dari kita yang tidak berprofesi sebagai tenaga penjual atau pemasaran akan mengatakan tidak melakukan kegiatan menjual.


Memang bila kita melihat penjualan secara pintas dengan assumsi bahwa menjual itu adanya barang yang dipasarkan atau kita lebih luas melihat menjual dalam bentuk jasa dalam arti kata adanya produk dari jasa yang dipasarkan. Untuk diperlukan keahlian dalam menjual atau selling skill dan pengetahuan tentang produk (product knowledge) tentunya saja informasi yang mendukung seperti Data bank konsumen , Data kompetitor dan data lingkungan yang mempengaruhi pemasaran.


Dan bila kita melihat kegiatan menjual jauh lebih luas, maka akan terlihat bahwa semua dari kita melakukan kegiatan menjual walaupun kita tidak berprofesi sebagai pemasar.

Misal, apabila kita mengajukan suatu ide atau gagasan kemungkinan besar akan tidak akan diterima oleh pihak lain apabila tidak mempunyai kemampuan menjual ide tersebut. Tentu saja apabila sipenerima ide yang diusulkan dalam keadaan jernih dan memiliki kemampuan yang cukup luarbiasa dalam menangkap inti permasalahan dari ide yang diajukkan akan tidak terlalu terpengaruh oleh teknik menjual. Hal ini tentunya merupakan kekecualian, tetapi tentunya akan mengurangi sejumlah kemungkinan keberhasilan orang tersebut dalam jumlah bertransaksi dalam melakukan penjualan.

Dalam kehidupan praktis sehari hari misalnya mengajak teman bergabung,menemani untuk pergi ke suatu tempat untuk acara tertentu yang mungkin bukan kegemaran teman yang kita ajak untuk menemai diperlukan teknik menjual menjual. Banyak contoh contoh lain yang bisa kita renungkan masing -masing dalam kehidupan sehari hari dan tentunya bukan sesuatu yang baru bagi sebagian dari kita.

Pertanyaannya mungkinkah kita membeli sesuatu dari orang yang menjual sesuatu pada kita tetapi kita tidak menyukainya? Atau terkenal mempunyai reputasi dan kredibilitas yang tidak baik? Atau memakai jasa orang yang tidak bisa dipercaya dan tidak mempunyai komitmen dan tanggungjawab?

Tentu saja hampir bisa dipastikan jawabannya tidak , kita ingin membeli sesuatu produk atau jasa dari orang yang kita bisa percaya, paling tidak mendapatkan nilai tukar sesuai dengan nilai yang harus dikeluarkan. Atau dengan kata lain sipemasar ikut dinilai atau dijual selain produk atau jasa yang dijual. Karena sipemasar harus memiliki kemampuan menjual dirinya sendiri (Personnel Selling), oleh karena itu diperlukan pengenalan diri sendiri yang dianalogkan dengan produk (product knowledge) adalah dirinya sendiri sebagai produk.
Tentu saja hal ini juga bukan merupakan hal yang baru bagi sebagian dari kita, hanya perlu ditekankan kembali disini adanya hubungan antara kualitas yang baik pada diri kita dan produk yang hendak dijual dan persaingan yang ada dan tentunya lingkungan yang ada yang mempengaruhi bisnis tersebut mendukung untuk itu, dan tentu saja strategi dan sistim dan sumber daya yang ada secara keseluruhan mendukung untuk menghasilkan keberhasilan yang optimal.
Untuk perusahaan, selain kwalitas produk yang ditekankan dan kwalitas pemasar yang handal, tentunya harus diingat bahwa semua yang terlibat harus memberikan nilai tambah yang dapat meningkatkan penjualan sesuai dengan perannya masing-masing serta mempunyai kepribadian dan kemampuan menjual diri (personnel selling) dalam melakukan aktivitas kesehariannya yang dapat meningkatan reputasi perusahaan yang akhirnya memenangi persaingan dalam dunia bisnis.
Yang perlu diingatkan dalam menjual produk ataukah personell selling, biasanya kita terjebak oleh kepentingan sesaat bagaimana caranya yang penting bisa menjual walaupun mungkin dengan cara cara yang kurang bisa dipertanggung jawabkan. Seperti produk atau kemampuan yang jauh sekali dari apa yang dijanjikan dalam kita menjual, hal ini tentunya akan merugikan reputasi dalam jangka panjang.
Untuk penjualan produk atau jasa diperlukan pelayanan purna jual begitu juga untuk personnel selling dimana pelayanan purna jual merupakan bentuk komunikasi dengan pembeli produk atau pemakai jasa kita.
Kepuasan kita menjual tentunya harus memberi kepuasaan bagi si pembeli, untuk itu diperlukan umpan balik dari si konsumen untuk dapat meningkatkan kemampuan. Tentunya akan lebih baik menjaga hubungan baik dengan konsumen yang ada dan ditingkatkan menjadi kustomer/langganan, yang mana para pemasar atau penjual jasa umumnya sering terjebak pada kepentingan sesaat dan selalu mencari konsumen baru.
Yang tentunya harus disadari kustomer merupakan iklan yang baik melalui mulut ke mulut (word of mouth) dan yang terpenting tentunya tidak memerlukan biaya.:-)))
Begitu juga dalam melakukan personnel selling baik dalam dunia usaha maupun kehidupan sehari hari kita harus hati hati dan harus didukung dengan kemampuan yang tidak terlalu jauh dengan dengan pencitraan/imaging yang kita lakukan. Mengobati hati konsumen yang kecewa memerlukan usaha yang tidak mudah dan cukup menguras usaha yang besar dan hasilnya belum pasti berhasil.
Yang perlu kita sadari kita mempunyai kustomer internal selain kustomer eksternal, untuk kita yang tidak termasuk tenaga pemasaran tentunya kustomer internal kita semua pihak yang terkait dengan hasil karya kita atau pemakai hasil kerja kita dalam proses selanjutnya atau rekan sekerja dalam satu tim.
Selamat menjual dan salam sukses.:-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar