Kamis, 28 Mei 2009

Debat



Apabila kita mendengar kata perdebatan, umumnya dibenak kita akan terbayang dimana pihak-pihak yang terlibat pada perdebatan akan bersikap emosional. Tentu saja hal ini apa yang terbayang dibenak kita ini merupakan hal wajar. Dibilang wajar karena apa apa yang sering lihat yah memang begitu adanya.
:-)

Tentu saja ada debat yang menarik dan menunjukan kelas yang istimewa, seperti pertunjukan musik yah konser bukan pertunjukan musik yang biasa-biasa saja, apalagi musik jalanan.:-)))

Dan memang sangat sukar dan diperlukan disiplin yang sangat tinggi untuk meredam emosi dan tidak terpancing oleh pihak lawan berdebat.

Yang menarik kala kedua pihak yang berdebat hanya memikirkan bagaimana memenangkan perdebatan alias debat kusir yang tidak ada ujungnya.

Memang bukan hal yang salah kalau kita bersikeras mempertahankan pendapat, ide atau prinsip yang kita anggap benar terutama apabila memang diperlukan suatu konklusi.

Tentunya bila tidak ada kepentingan yang jelas tidak perlu berdebat berkepanjangan masing masing menjalankan prinsipnya dan saling menghormati, hanya sayangnya bila kedua pihak yang terlibat debat mulai terlibat dengan egonya debat semakin jauh dan tidak akan ada akhirnya.


Yang menarik debat sering dipertontonkan seperti saat ini, pemilu capres dan cawapres. Tentu hal ini menarik sehingga paling tidak kita bisa menilai pihak pihak yang terlibat dan menilai perdebatan apa yang disuguhkan. Yang paling menarik lagi apabila debat tidak diwakilkan tapi secara langsung, sehingga kita bisa menilai para kandidat secara langsung dan untuk selanjutnya mengamati apa yang diucapkan dengan perbuatannya apabila para beliau memenangkan pemilu.


Dalam kenyataannya sehari hari banyak orang berdebat, hanya untuk memenangkan perdebatan dan menutupi kelemahannya. Hal ini tentu saja tidak bermasalah selama masih dalam batas yang wajar, yang jadi masalah bila diatas kewajaran. Sehingga memenangkan perdebatan sekaligus menunjukkan kelemahannya sehingga tidak mendapatkan simpati atau penghargaan dari yang menyaksikan perdebatan.


Jangan sampai kita berprinsip yang penting memenangkan perdebatan, walaupun kita orang yang diajak berdebat atau yang menyaksikan sebenarnya kita ngawur. Justru pihak yang kalah atau biasanya mengalah bila menemui tipe ini (karena tahu ujungnya tidak akan beres) akan menang dalam arti sebenarnya dan menarik simpati sehingga dapat memperluas jaringan (networking).


Yang berprinsip yang penting menang dengan cara apapun kalau perlu ngawur, umumnya bangga atas menipu diri sendiri dan bersikap dengan gagah sehabis memenangkan perdebatan sehingga lalai untuk mengoreksi/mengevalausi diri untuk kemajuan.


Jangan sampai diibaratkan kita menjual suatu produk dan bangga atas produk tersebut atau mengklaim bahwa produknya no.1 terbaik tetapi pasar tidak merespon untuk memilikinya alias tidak ada yang membeli.


Kembali seperti perumpamaan musik diatas, sebuah perdebatan yang baik tidak mesti suatu konser atau melibatkan orang banyak. Dengan alat musik sederhana dan pihak yang dimainkan dengan baik dan dihayati bagaimana memainkan suatu musik yang baik akan terasa indah dan penuh makna bagi yang mendengarkan dan respek kepada yang memainkan alat musik tersebut.


Semoga kita mendapatkan suguhan debat yang menarik dalam kehidupan sehari hari paling tidak berusaha menjadi pemain yang baik.


Bila kita tidak bisa menjadi pemain yang baik, alangkah baiknya berdebat dengan diri kita sendiri sampai kita bisa merasakan musik yang indah yang diciptakan oleh kita sendiri dan selanjutnya pantas dipertunjukan terhadap orang lain sebagai suguhan yang menarik dan penuh makna.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar