Yang menarik kala kedua pihak yang berdebat hanya memikirkan bagaimana memenangkan perdebatan alias debat kusir yang tidak ada ujungnya.
Kamis, 28 Mei 2009
Debat
Yang menarik kala kedua pihak yang berdebat hanya memikirkan bagaimana memenangkan perdebatan alias debat kusir yang tidak ada ujungnya.
Menikmati dan bersyukur
Di kehidupan sehari hari kita sering lihat kalau jalan aspal berlubang besar diberi tanda agar pengguna jalan terperosok kedalam lubang. Dan si pemberi tanda kita tidak tahu siapa dan tidak memunggut biaya untuk itu dan tidak mendapatkan nama atas tindakannya. Coba kalau yang terperosok sanak kerabat kita?
Pada akhirnya merenung pada orang-orang telah berjasa kehidupan kita saat ini akan sampai pada sang Pencipta.
Bagaimana kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan dan bagaimana pertanggung jawaban kita atas nikmat yang telah kita peroleh. Apakah kita hanya sebagai penikmat dan tidak pernah memberikan kenikmatan kepada sesama atau malah menghambat orang untuk berbuat yang lebih baik atau mendorong kearah yang batil. Pilihan semua ditangan kita?
Dengan kita bisa mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan tentunya hal-hal negatif semakin bisa terhapuskan dan akan mendorong diri kita ataupun memotivasi pada sesama kearah yang lebih baik.
Senin, 11 Mei 2009
Tertipu
Semua dari kita tentunya pernah merasa atau benar-benar tertipu.:-))
Penipuan pada intinya memanfaatkan sifat2 kodrati yang ada pada manusia , dimana penipuan dengan cara yang sama bisa terulang pada orang-orang yang telah mendengar cara penipuan tetapi dikemas dengan bentuk baru memanfaatkan sifat kodrati yang beragam pada manusia.
Seperti contohnya kejahatan penipuan dengan iming-iming hadiah dan si korban diminta memberikan data no kartu ATM berserta pin. Sikorban tidak tahu begitu dia memberikan no Kartu ATM, si penipu sudah siap didepan komputer dengan memanfaatkan fasilitas e-banking lalu sambil mengarahkan korban memberikan no pin yang mana dalam sekejab merubah no pin dan sipenipu menguras tabungan sikorban.
Selain ketidak tahuan tentunya disinipun melibatkan keserakahan yang ada pada diri kita tentunya. Sehingga mudah tergiur dengan jumlah hadiah yang besar sehingga kita tidak menjadi hati hati, tidak hati-hati tentunya sudah kodrati manusia juga walaupun orang tersebut termasuk orang yang hati -hati kadang pada suatu kondisi bisa pada kondisi berhati-hati seperti karena kelelahan atau dalam kondisi waktu yang terburu-buru. Sipenipu tentunya memanfaatkan kondisi ini atau malah kadang mengkondisikan korban pada keadaan ini.
Yah gampangannya saja kita akui saja bahwa kita kalah pintar dari sipenipu dan mengambil hikmah dari pelajaran tersebut, mengakui kelemahan kelemahan yang ada pada diri kita dan memperbaiki kekurangan yang ada pada diri kita. Pengalaman tertipu bisa merupakan "harta berharga" apabila bisa menjadi landasan untuk menjadikan kita lebih maju untuk selanjutnya. Asalkan jangan terjebak dimana kita mempelajari bagaimana kita jangan tertipu akhirnya beralih profesi jadi penipu.