Rabu, 01 November 2017

Kebenaran bersifat relatif

Kebenaran Bersifat Relatif


Banyak apa yang kita anggap benar sejalan dengan waktu ternyata tidak benar atau kurang tepat,sejalan dengan waktu mengajar kita untuk lebih bijak.  Tetapi bukan kita menjadi ragu di waktu saat itu kita tetap meyakini kebenaraan yang pada saat tersebut berdasarkan data dan informasi yang ada memberikan hasil penilaian benar,hanya mesti cukup bijaksana menyikapinya terutama seberapa jauh dampak keputusan yang kita ambil terhadap sekitarnya.

Waktu kadang membuat kita terlihat menjadi bodoh,orang yang bijak memang kadang terkesan kurang tegas karena terlalu banyak pertimbangan dan pengetahuannya.
Dalam dunia nyata kedua duanya diperlukan seperti keraguan Arjuna dalam perang saudara Bharatayudha dimana sebagai mentor Kreshna memberikan pengertian pada Arjuna prinsip2 dimana kebenaran yang lebih hakiki yg harus ditegakkan,mungkin kita sering juga mengalami dilema dalam pengambilan keputusan terutama ketika membuat orang tidak menjadi nyaman walaupun dikarenakan  ulahnya sendiri,yg sebenarnya patut mereka terima dengan adanya rasa kasihan yg ada pada diri kita.
Hakim terutama dalam pengambilan keputusan mungkin berdasarkan data saat putusan hasilnya mungkin A sejalan dengan waktu mungkin adanya data baru menjadi B,selama hakim mengambil keputusan berdasarkan kejujuran dan nurani yg bersih seharusnya tidak menjadi masalah,urusan akherat apalagi gusti Allah serba tahu dan pertanggung jawaban terakhir seorang pengambil keputusan ,yang terhadap sang khalik.
Jangan ragu ragu dalam mengambil putusan selama telah dikaji dengan baik dan hati yang bersih,seandainya masih ragu minta petunjuk Allah .Amin