Sekali peristiwa Tuhan memperingatkan rakyat mengenai datangnya gempa bumi,yang akan menghabiskan seluruh air yang ada di negeri ini.
Air yang kemudian datang mengganti ,akan membuat setiap orang menjadi gila.
Hanya satu pemudalah yang menanggapi Tuhan dengan serius. Ia mengusung air banyak-banyak ke guanya di gunung, sehingga cukup kiranya sampai hari kematiannya.
Ternyata benar, gempa bumi sungguh terjadi.Air menghilang dan air yang baru mengisi parit, danau, sungai serta kolam.Beberapa bulan kemudian pemuda tersebut turun ke lembah untuk melihat apa yang terjadi. Memang,semua orang telah menjadi gila.Mereka menyerang dan tidak memperdulikannya.Mereka semua yakin, justru pemuda itulah yang sudah menjadi gila.
Maka pemuda itu pulang ke guanya di gunung. Ia senang bahwa ia masih menyimpan banyak air. tetapi lama kelamaan ia merasaka kesepian yang tak tertahankan lagi. Ia ingin sekali bergaul dengan sesama manusia.Maka ia turun kebawah lagi. Sekali lagi pemuda itu diusir oleh orang banyak, karena ia begitu berbeda dari mereka semua.
Pemuda itu lalu mengambil keputusan. Ia membuang seluruh air yang disimpannya , minum air baru dan bergabung dengan orang - orang lainnya sehingga sama - sama menjadi gila.
Jika engkau mencari kebenaran,engkau berjalan sendirian.Jalan itu terlalu sempit untuk kawan seperjalanan . Siapakah yang dapat tahan dalam kesendirian itu?
Disadur dari:
"Burung Berkicau"Anthony de Mello SJ
Sabtu, 31 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar