Sabtu, 31 Januari 2009

Bahan Renungan

Ibu tua berbicara sesudah perang: "Tuhan amat baik bagi kami"
Kami berdoa dan berdoa ,maka bom semua jatuh disebelah sana kota"

Disadur dar: Doa Sang Katak 1, Meditasi dengan Cerita, Anthony de Mello SJ.

Jalan Sempit

Sekali peristiwa Tuhan memperingatkan rakyat mengenai datangnya gempa bumi,yang akan menghabiskan seluruh air yang ada di negeri ini.
Air yang kemudian datang mengganti ,akan membuat setiap orang menjadi gila.
Hanya satu pemudalah yang menanggapi Tuhan dengan serius. Ia mengusung air banyak-banyak ke guanya di gunung, sehingga cukup kiranya sampai hari kematiannya.

Ternyata benar, gempa bumi sungguh terjadi.Air menghilang dan air yang baru mengisi parit, danau, sungai serta kolam.Beberapa bulan kemudian pemuda tersebut turun ke lembah untuk melihat apa yang terjadi. Memang,semua orang telah menjadi gila.Mereka menyerang dan tidak memperdulikannya.Mereka semua yakin, justru pemuda itulah yang sudah menjadi gila.

Maka pemuda itu pulang ke guanya di gunung. Ia senang bahwa ia masih menyimpan banyak air. tetapi lama kelamaan ia merasaka kesepian yang tak tertahankan lagi. Ia ingin sekali bergaul dengan sesama manusia.Maka ia turun kebawah lagi. Sekali lagi pemuda itu diusir oleh orang banyak, karena ia begitu berbeda dari mereka semua.

Pemuda itu lalu mengambil keputusan. Ia membuang seluruh air yang disimpannya , minum air baru dan bergabung dengan orang - orang lainnya sehingga sama - sama menjadi gila.

Jika engkau mencari kebenaran,engkau berjalan sendirian.Jalan itu terlalu sempit untuk kawan seperjalanan . Siapakah yang dapat tahan dalam kesendirian itu?

Disadur dari:
"Burung Berkicau"Anthony de Mello SJ

Jumat, 30 Januari 2009

Kebahagian dan duka yang kekal.


Kita semuanya tentu ingin selalu "bahagia" dan kalau bisa selamanya/kekal. Wah keliatannya menyenangkan sekali. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk selalu mencari - cari yang terbaik atau hari esok yang lebih baik, tetapi bukan berarti tidak bahagia tentunya.


Adakah diantara kita yang dapat bahagia saat ini? Dan akan tetap mengatakan bahagia apabila orang bertanya dilain waktu? Mungkin satu tahun kedepan atau satu bulan kedepan atau mungkin satu menit kedepan.
Perasaan bahagia timbul bila keinginan kita tercapai atau bahkan lebih dari yang di perkiraaan dan tentunya akan merasa luarbiasa bahagia.
Sebenarnya perasaan bahagia itu timbul dari keadaan atau kondisi dimana kita merasa tidak bahagia/tidak menyenangkan ke kondisi yang lebih baik /sesuai keinginan kita. Jadi dalam arti kata bila tidak ada kondisi yang tidak menyenangkan atau sesuatu yang belum terpuaskan , kita tidak pernah merasa bahagia atau benar-benar bahagia.
Kebahagian itu sendiri akan membuat kita tidak bahagia pada relatif waktu berikutnya, dikarenakan tingkat kepuasaan kita meningkat atau memang kebahagian tersebut telah berakhir dikarenakan dimakan jaman,tolak ukur yang kita gunakan tentunya berbeda.
Perasaaan tidak bahagia pun bersifat relatif terhadap waktu, dikarenakan tingkat ketidak puasanpun dipengaruhi oleh kondisi sebelumnya.Umumnya tolak ukur terhadap relatif waktu yang tidak terlalu lama.
Jadi rasa "suka dan duka" merupakan pasangan "serasi" yang tidak terpisahkan. Untuk itu kita berusaha menyikapi permasalahan suka dan duka secara proposional.
Pada saat kita merasa bahagia, jangan berlebih karena kebahagian itu tak akan selamanya dan pandai mensyukuri dan "menikmati"nya serta dapat berbagi kebahagian dengan pihak lain.
Pada saat tidak bahagia/duka,tidak pernah putus harapan dan mengetahui bahwa tidak bahagiapun bersifat relatif/tidak selamanya dan tentunya kita tidak sendirian sesuai dengan berbagi kebahagian yang kita berikan pada saat kita bahagia. Dan itu pasti akan ada walaupun belum tentu datang dari orang yang sama. Yang pasti tentunya "Hukum semesta" bersifat adil dan tidak ada yang bersifat kekal, kecuali perubahan kondisi itu sendiri.

Sabtu, 24 Januari 2009

Suara Hati


Suara hati bagian paling hakiki dari umat manusia, yang dalam kehidupan sehari-hari sering terlupakan dan sering tidak didengarkan. Dan kadang kala tidak pernah bersuara atau sebaliknya kita tidak pernah dapat mendengar walaupun sering tindakan kita tidak sesuai dengan suara hati kita.
Kebutuhan, beradaptasi serta keinginan- keinginan yang serta tidak bisa menerima keadaan yang ada ada, menyebabkan kita mengabaikan suara hati.
Agar suara hati kita "aktif" serta terdengar oleh kita dan tidak terabaikan, diperlukan keyakinanan yang kuat dan percaya mengikuti suara hati akan lebih memberikan kedamaian dan kebahagian dari pada kita mengabaikan lalu mengikuti segala keinginan, memberi kepuasaan kepada kebutuhan- kebutuhan hidup kita yang tak pernah terpuaskan dan selalu menuntut tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Yang mana pada akhirnya kita lebih terikat pada tingkat kepuasaan yang lebih tinggi, jasmani dan pikiran kita semakin rapuh untuk memenuhinya.
Suara hati yang tak ternoda tak pernah salah dan menipu kita, oleh karena itu diperlukan proses dan selalu berusaha menjaga pandangan,pikiran dan tindakan yang benar dalam aktivitas kita sehari hari.
Marilah kita bersama berusaha untuk membersihkan hati kita agar suara hati kita, memberikan bisikan yang tepat serta mengikuti suara hati kita, dan ini merupakan perjuangan yang tiada akhir.